Memperlambat Penuaan Dini dengan Buah Sirsak
Sirsak (Anona muricata) adalah tanaman asli Karibia dan
Amerika Tengah. Buah ini adalah salah satu buah yang pertama kali
diperkenalkan ke seluruh dunia setelah Colombus menemukan benua Amerika.
Segera setelah itu, orang Spanyol membawanya ke Filipina dan
menyebarkan ke sebagian besar negara tropis, termasuk Indonesia.
Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda zuursak. Kata zuur berarti asam, zak
berarti kantong. Di Sumatra Barat dan Malaysia, sirsak disebut “durian
Belanda”. Di Indonesia Timur, orang menyebutnya “nangka Belanda”.
Rasa
asam-manis sirsak yang khas membuatnya menjadi buah favorit untuk aneka
jus dan minuman. Rasa asam sirsak berasal dari asam organik, terutama
asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Kaya Serat, Vitamin dan Mineral
Sirsak
adalah buah yang kaya serat dan vitamin. Kandungan serat makanan dalam
sirsak mencapai 3,3 g per 100 g daging buah. Konsumsi 100 g daging buah
sirsak dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat harian. Vitamin yang
paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg
per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu
60 mg) dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah
sirsak.
Serat sangat baik untuk membantu pencernaan dan
detoksifikasi, sedangkan vitamin C merupakan antioksidan yang sangat
baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).
Sirsak juga mengandung fosfor dan kalsium,
masing-masing 27 dan 14 mg per 100 g. Kedua mineral itu penting untuk
pembentukan massa tulang yang memungkinkan Anda untuk membangun tulang
yang kuat dan mencegah osteoporosis.
Keunggulan sirsak terletak pada kandungan natrium (sodium) yang rendah
(14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100
g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat baik untuk
mencegah hipertensi.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Kaya Fitokimia
Selain
komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya senyawa fitokimia yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa contoh senyawa fitokimia
terkandung dalam buah sirsak adalah: asetaldehida, amyl-caproate,
amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol,
atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, selobiosa, citrulline,
coclaurine, coreximine, dekstrosa, galactomannan, geranyl -caproate,
muricine, muricinine, muricapentocin, muricoreacin, procyanidin,
stepharine, stigmasterol, tannin, dan xylosyl-selulosa.
Annonaceous acetogenins adalah
fitokimia dalam daun, biji dan batang sirsak yang berkhasiat memerangi
kanker (sitotoksik) dan virus. Penelitian telah menunjukkan bahwa Annonaceous acetogenins membunuh sel-sel ganas pada 12 jenis kanker, termasuk kanker payudara, ovarium, usus besar, prostat, hati, paru-paru, pankreas dan limfoma.
Manfaat lain sirsak yang diketahui umum namun belum teruji secara ilmiah adalah untuk pengobatan batu empedu, anti sembelit, asam urat, sakit pinggul, wasir (ambeien) dan meningkatkan nafsu makan.
Itulah
mengapa sirsak memiliki tempat yang sangat penting dalam pengobatan
tradisional dan alternatif di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Sirsak (Anona muricata) adalah tanaman asli Karibia dan
Amerika Tengah. Buah ini adalah salah satu buah yang pertama kali
diperkenalkan ke seluruh dunia setelah Colombus menemukan benua Amerika.
Segera setelah itu, orang Spanyol membawanya ke Filipina dan
menyebarkan ke sebagian besar negara tropis, termasuk Indonesia.
Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda zuursak. Kata zuur berarti asam, zak
berarti kantong. Di Sumatra Barat dan Malaysia, sirsak disebut “durian
Belanda”. Di Indonesia Timur, orang menyebutnya “nangka Belanda”.
Rasa
asam-manis sirsak yang khas membuatnya menjadi buah favorit untuk aneka
jus dan minuman. Rasa asam sirsak berasal dari asam organik, terutama
asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Kaya Serat, Vitamin dan Mineral
Sirsak
adalah buah yang kaya serat dan vitamin. Kandungan serat makanan dalam
sirsak mencapai 3,3 g per 100 g daging buah. Konsumsi 100 g daging buah
sirsak dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat harian. Vitamin yang
paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg
per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu
60 mg) dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah
sirsak.
Serat sangat baik untuk membantu pencernaan dan
detoksifikasi, sedangkan vitamin C merupakan antioksidan yang sangat
baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).
Sirsak juga mengandung fosfor dan kalsium,
masing-masing 27 dan 14 mg per 100 g. Kedua mineral itu penting untuk
pembentukan massa tulang yang memungkinkan Anda untuk membangun tulang
yang kuat dan mencegah osteoporosis.
Keunggulan sirsak terletak pada kandungan natrium (sodium) yang rendah
(14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100
g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat baik untuk
mencegah hipertensi.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Kaya Fitokimia
Selain
komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya senyawa fitokimia yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa contoh senyawa fitokimia
terkandung dalam buah sirsak adalah: asetaldehida, amyl-caproate,
amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol,
atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, selobiosa, citrulline,
coclaurine, coreximine, dekstrosa, galactomannan, geranyl -caproate,
muricine, muricinine, muricapentocin, muricoreacin, procyanidin,
stepharine, stigmasterol, tannin, dan xylosyl-selulosa.
Annonaceous acetogenins adalah
fitokimia dalam daun, biji dan batang sirsak yang berkhasiat memerangi
kanker (sitotoksik) dan virus. Penelitian telah menunjukkan bahwa Annonaceous acetogenins membunuh sel-sel ganas pada 12 jenis kanker, termasuk kanker payudara, ovarium, usus besar, prostat, hati, paru-paru, pankreas dan limfoma.
Manfaat lain sirsak yang diketahui umum namun belum teruji secara ilmiah adalah untuk pengobatan batu empedu, anti sembelit, asam urat, sakit pinggul, wasir (ambeien) dan meningkatkan nafsu makan.
Itulah
mengapa sirsak memiliki tempat yang sangat penting dalam pengobatan
tradisional dan alternatif di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Diambil dari majalahkesehatan.com
Comments
Post a Comment